- Dua kasus mutasi virus corona B.1.1.7 asal Inggris dilaporkan muncul, tepat setahun setelah kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Indonesia. <br /> <br />Wamenkes Dante Saksono mengonfirmasi laporan ini dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/BRIN, Selasa (2/3/2021). <br /> <br />Berikut 5 fakta Corona B.1.1.7 yang telah masuk ke Indonesia: <br /> <br />Pertama kali terdeteksi di Inggris, mutasi virus corona baru ini dinamai B.1.1.7 atau VUI 202012/01. <br /> <br />VUI merupakan singkatan dari Variant Under Investigation (VUI) tahun 2020, bulan 12, varian 01. <br /> <br />Varian ini ditinjau ulang dan ditetapkan pada 18 Desember 2020. <br /> <br />Mutasi virus corona B.1.1.7 diketahui lebih menular hingga 70 persen, karena mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan. <br /> <br />Varian ini mempunyai viral load tinggi. Viral load dapat menentukan tingkat penularan subjek dan kemampuan virus untuk ditularkan. <br /> <br />Orang yang terinfeksi Covid-19 dengan mutasi B.1.1.7 merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan, dan kelelahan nyeri otot yang lebih dibandingkan strain sebelumnya. <br /> <br />Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala kemungkinan didorong sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh. <br /> <br />Negara-negara lain seperti Singapura, India, Malaysia, dan Korea Selatan diketahui telah melaporkan penemuan kasus dari mutasi baru virus corona ini. <br /> <br />Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof dr Zubairi Djoerban menjelaskan, varian baru ini akan tetap terdeteksi menggunakan uji PCR. <br /> <br />"Tetap mampu mendeteksi (dengan PCR). Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) berbeda," ujar Zubairi. <br /> <br />Ia juga menyampaikan tindakan vaksinasi hampir pasti, namun tetap efektif terhadap varian baru virus corona B.1.1.7.(*) <br /> <br />Motion Grafis: Agus Eko <br /> <br />
